Pengertian Bahasa
Bahasa, mungkin sebagian dari kita tau apa itu bahasa, tetapi banyak yang belum tau arti dari bahasa itu sendiri, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Bahasa /ba – ha – sa/  adalah “ sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang di gunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk berkerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri”. Bahasa yang baik adalah bahasa yang berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan – aturan yang di patuhi oleh pemakainya.
 Berikut ini juga ada pengertian – pengertian bahasa menurut para ahli :
-    Keraf dalam Smarapradhipa
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa memberikan dua pengertian Bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
-    Santoso
Menurut Santoso Bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
-    Sudaryono
Menurut Sudaryono Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
-    Ferdinand De Saussure
Menurut Ferdinand De Saussure Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain
-    Plato
Menurut Plato Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut

Jadi dari Pengertian di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa mencakup hal-hal berikut ini :

1. Sistem lambing bunyi yang abritrer
2. Alat Komunikasi
3. Bentuk Identitas suatu kelompok masyarakat
4. Di gunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi



Aspek - aspek dalam Bahasa


Dalam penggunaan suatu Bahasa kita tidak boleh menggunakannya secara sembarangan agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman di dalam mengartikan komunikasi yang terjadi di antar suatu kelompok masyarakat. Dalam berdiskusi di perlukan bahasa yang lugas, jelas, dan tepat sasaran. Penggunaan Bahasa amatlah penting bagi manusia, karena manusia adalah mahkluk sosial. Bisa di bayangkan jika tidak ada bahasa bagaimana cara kita agar dapat berkomunikasi, bagaimana kita menyampaikan suatu berita, atau bagaimana kita ingin menunjukan maksud yang kita inginkan. Oleh sebab itu ada tujuh aspek yang dapat kita tinjau tentang Bahasa, yaitu :

1. Bahasa merupakan sebuah sistem, artinya bahasa susunan
    kata-kata yang teratur dan jika kehilangan salah satu unsur
    akan merubah atau merancukan sebuah arti dalam kalimat.
2. Bahasa merupakan sistem tanda, artinya sudah ada kesepakatan
    atau konvensi bahwa sebuah bahasa dapat mewakili suatu hal
    atau peristiwa yang dipahami bersama dalam satu.
    contoh: - Matahari Terbit dari Timur dan Terbenam di Barat
                - Uang adalah suatu alat tukar yang sah
3. Bahasa merupakan sistem bunyi karena dasar dari bahasa
    adalah bunyi dan tulisan merupakan aspek atau alternatif
    kedua yang tidak kalah pentingnya.
4. Bahasa merupakan konvensi atau kesepakatan dari pengguna
    suatu bahasa.
5. Bahasa itu produktif, artinya bahasa intensitas penggunanya
    sangat tinggi dan vital.
6. Bahasa itu unik setiap bahasa mempunyi sistem yang berbeda
    dan beragam penamaan dan penggunaannya.
7. Bahasa merupakan identitas suatu kelompok sosial yang
    menggambarkan ciri budaya.



Fungsi dari Bahasa




1. Bahasa sebagai sarana komunikasi
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
2. Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.
3. Bahasa sebagai sarana kontrol sosial
Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain – lain.
4. Bahasa sebagai sarana memahami diri
Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya, kemauannya, tempramennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, dan lain – lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, seseorang akan mampu membangun karakternya dan mengorbitkan-nya ke arah pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan suatu kreativitas baru.
5. Bahasa sebagai sarana ekspresi diri
Bahasa sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga dan prihatin kepadamu), lapar (sudah saatnya kita makan siang).
6. Bahasa sebagai sarana memahami orang lain
Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis, intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi pemikirannya, tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris, flagmatis), bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemempuan inovasinya, motifasi pengembangan dirinya, dan lain – lain.
7. Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar
Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan mengamati, bagaimana hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.
8. Bahasa sebagai sarana berfikir logis
Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
9. Bahasa membangun kecerdasan
Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.
10. Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan – kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya, seorang ahli program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.


Sumber :
http://kbbi.web.id/
http://aldyforester.wordpress.com/2013/03/24/pengertian-dan-fungsi-bahasa/
http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/
Adi A. Somat, Aktif dan Kreatif  Berbahasa Indonesia