Sejarah Zalora
Zalora bermula dibangun oleh lima orang salah satunya Oliver Samwer, seorang pebisnis asal Jerman. Hadi Wenas dan Catherine Sutjahyo awal mula nyemplung menggarap Zalora dibawah bendera Zalora International karena ajakan dari pebisnis Jerman ini. Sejarah zalora yang belum berusia 3 tahun telah mencetak banyak prestasi.
Zalora dengan usia 2,5 tahun didirikan pada bulan Juli 2012 telah banyak membantu membangkitkan tren ecommerce di Indonesia. Masyarakat Indonesia yang tadinya memiliki kecenderungan untuk membeli perlengkapan fashion secara offline mulai tergiring untuk mencoba online.
Situs ecommerce fashion Zalora pendanaannya disuntik oleh Rocket Internet. Sekilas mengenai Rocket Internet, merupakan company builder yang memilki kecenderungan meniru bisnis model yang telah terbukti berjalan. Tidak hanya itu, setelah ditiru bisnis model tersebut dilakukan improvisasi pada saat eksekusi agar dapat beradaptasi dengan target pasarnya. Company lain yang sukses di Indonesia dengan pendanaan dari Rocket Internet adalah Lazada, ecommerce yang bergerak di sektor gadget, teknologi, aksesoris.
Rocket Internet dikenal ruthless dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dikarenakan untuk beradaptasi secara cepat dengan pasar sehingga dapat mengoptimalkan resource yang ada. Jika bisnis model tidak sesuai dengan kondisi pasar, maka akan diganti secepatnya dalam waktu singkat.
Mengapa Zalora Berkembang Cepat ?
Dengan umur 2,5 tahun Zalora telah mencetak banyak prestasi salah satunya melayani 2000 order setiap harinya tidak terlepas dari gelontoran dana yang begitu besar dari Rocket Internet. Fokus pada marketing, semua channel marketing dicoba sehingga dapat diketahui channel mana yang memang benar benar berpotensi mana yang tidak menghasilkan. Channel yang tidak berpotensi ditutup dan dananya dialihkan ke channel yang berpotensi. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan peluang yang ada pada channel tersebut. Cara seperti dapat dilakukan ketika dana yang dimiliki memang cukup besar, hmmm tepatnya dananya harus besar.
Jika hanya memiliki dana yang bisa dikatakan pas-pasan, kegiatan marketing dapat dilakukan pada channel channel yang biayanya terjangkau dan fokus disitu. Setelah berhasil baru bisa merambah ke channel yang lain. Hal ini untuk mengurangi kerugian atau dapat dikatakan biaya marketing yang dikeluarkan sia-sia. Jika sudah begitu maka untuk 1 atau 2 bulan ke depan kegiatan marketing akan tersendat.
Tim sourcing juga sangat membantu pertumbuhan Zalora. Dengan ada tim sourcing ini produk produk yang ditampilkan pada etalase Zalora merupakan produk yang berkualitas. Dengan produk berkualitas hasil dari filter oleh tim sourcing maka tim marketing dapat melakukan promosi secara besar-besaran.
Awalnya vendor yang diajak kerja sama oleh Zalora banyak yang menolak karena pada waktu itu nama Zalora masih belum setenar sekarang. Setelah promo dengan gencar, branding situs Zalora semakin diterima oleh masyarakat dan jumlah order semakin meningkat, vendor yang tadinya masih ragu malah datang sendiri ke Zalora untuk kerja sama. Zalora menggunakan konsinyasi, sehingga dapat dengan mudah mengontrol stok produk yang dijual.
Fitur Zalora
Fitur yang paling ditonjolkan kepada
customer adalah Zalora memiliki varian produk yang paling banyak
dibanding situs ecommerce lainnya. Selain itu sistem COD juga diterapkan
pada situs ecommerce ini, mengingat rasa trust oleh masyarakat
Indonesia terhadap situs ecommerce masih kurang. Zalora membuka fitur
pengembalian barang jika barang memang tidak sesuai dengan yang dipesan
dengan ketentuan tertentu. Awalnya masa pengembalian barang hanya 14
hari, setelah mendapat tempat di masyarakat Indonesia, Zalora
memperpanjang masa pengembalian barang menjadi 30 hari.
Masih belum pernah mencoba Zalora? Ayo nikmati sekarang sensasinya berbelanja di ecommerce Zalora.
0 comments:
Post a Comment